BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pendidikan jasmani sebagai salah satu mata
pelajaran di berbagai satuan pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan
Perguruan Tinggi membawa konsekuensi pada pemenuhan kebutuhan sarana prasarana
pembelajarannya. karena sarana prasarana
pendidikan jasmani merupakan salah satu unsur penunjang keberhasilan
pembelajaran pendidikan jasmani dan merupakan unsur paling menjadi masalah di
mana-mana, khususnya di Indonesia. Sebagian besar sekolah kurang memikirkan dan
memperhatikan masalah perencanaan, penyediaan atau pengadaaan, penggunaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani.[1] Menurut
Toho Cholik Mutohir (2007: 10) dari hasil laporan Sport Development Indeks
(SDI) pembangunan sarana prasarana termasuk dalam kategori rendah. Hal ini yang
menjadi penyebab rendahnya derajat kebugaran jasmani siswa, karena kurangnya
lahan untuk bermain dan berolahraga.
Sarana pendidikan bukan saja memberi
pengalaman-pengalaman kongkret, tapi juga membantu siswa untuk mengintegrasikan
pengalaman yang terdahulu. Ibrahim Bafadal (2004: 8) menjelaskan bahwa proses
manajemen perlengkapan sekolah prosesnya meliputi : pengadaan, pendistribusian,
penggunaan dan pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan perlengkapan
pendidikan. Selanjutnya, dalam cakupan pengelolaan atau manajemen sarana
prasarana pendidikan jasmani meliputi perencanaan dan pengadaan, pemeliharaan,
pengaturan penggunaan dan penghapusan.
Menurut Syifabudi (2003: 4) dalam Saryana
(2004: 4) menjelaskan tentang banyaknya masalah dalam pengelolaan sarana, antara
lain: kurang adanya perencanaan yang matang, kondisi sarana pendidikan yang
kurang terpelihara, kurang pemanfaatan sarana pendidikan dengan baik, tidak
semua para guru mau menggunakan sarana pendidikan , kurang tersedianya ruang
untuk menyimpan sarana, dan masih banyak masalah lainnya.
Persoalan pengelolaan sarana prasarana
pendidikan jasmani tersebut dialami juga oleh sebagian Sekolah Dasar (SD) di
Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar. Sebagai mahasiswa S1 yang pernah
melakukan penelitian diseluruh sekolah
SD yang ada di kecamatan tersebut, saya menemukan bahwa beberapa SD
tidak memiliki sarana prasarana yang memadai, namun ada juga sekolah yang
mempunyai sarana prasarana pendidikan jasmani yang cukup lengkap dan baik namun
kurang terawat. Ada juga sekolah yang memiliki sarana prasarana sangat minim. Di sisi lain ada beberapa guru pendidikan
jasmani enggan mengikuti rapat sekolah karena hampir tidak mendapatkan jawaban
yang memuaskan sebagai solusi yang diharapkan. Adapula yang masih menunggu bantuan
pemerintah,atau lembaga terkait yang ada di Aceh meskipun bantuan yang
diperoleh terkadang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
PEMBAHASAN
A.
Pembelajaran Pendidikan Jasmanai
Pendidikan
jasmani merupakan bagian integral pendidikan secara keseluruhan yang mampu
mengembangkan anak atau individu secara utuh dalam arti mencakup aspek-aspek
jasmani, intelektual (kemampuan interpertif), emosional dan moral spiritual
yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan pembiasaan
pola hidup sehat. Menurut Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk
mendorong, membimbing dan membina kemampuan jasmaniah dan rohaniah serta
kesehatan siswa dan lingkungan hidup agar tumbuh dan berkembang secara harmonis
dan optimal sehingga mampu melaksanakan tugas dirinya sendiri dan pembangunan
bangsa.
Menurut
Abdulkadir Ateng (1975: 8) “pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan
seseorang sebagai individu maupun seorang anggota masyarakat yang melakukan
secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka”.
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani
yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan
motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan
kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara saksama untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani psikomotor, kognitif, dan
afektif setiap siswa. Pengalaman belajar yang disajikan akan membantu siswa
untuk memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan
yang aman, efektif, dan efisien. (Depdikbud, 1979).
B. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar
Pendidikan di
tingkat SD merupakan salah satu fase yang dilalui anak untuk memulai belajar
berbagai hal. Lembaga ini memberikan pengetahuan yang sangat dasar bagi anak.
Tujuan Pendidikan Jasmani di SD adalah:
(1) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani,
(2) Membangun landasan kepribadian yang kuat,
sikap cinta damai, sikap sosial, dan
toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis
dan agama,
(3) Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui
pelaksanaan tugas-tugas ajar pendidikan jasmani,
(4) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,
bertanggungjawab, kerjasama percaya diri, dan demokratis melalui aktifitas
jasmani, permainan dan olahraga,
(5) Mengembangkan
keterampilan gerak dan keterampilan berbagai macam permainan dan olahraga
seperti : permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri atau senam,
aktivitas ritmik, akuatik, dan pendidikan luar kelas,
(6) Mengembangkan keterampilan pengeloaan diri
dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga,
(7) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga
keselamatan diri dan orang lain,
(8) Mengetahui dan memahami konsep aktivitas
jasmani dan olahraga sebagai informasi untuk mencapai kesehatan,
kebugaran dan pola hidup sehat,
(9) Mampu mengisi waktu
luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif. Tujuan pendidikan
jasmani ini harus dapat tercapai melalui proses pembelajaran yang terencana,
teratur dan sistematis.
Sarana
pendidikan, yaitu perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk proses
pendidikan, seperti meja, kursi, dan media pengajaran.[2] Sarana pendidikan
jasmani merupakan peralatan yang sangat membantu dalam proses belajar mengajar
pendidikan jasmani .Sarana pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan segala
sesuatu yang sifatnya tidak permanen, dapat dibawa kemana-mana atau dipindahkan
dari satu tempat ketempat yang lain. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 999) dijelaskan,”Sarana adalah segala
sesuatu yang di pakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan”.Contoh
bola,raket,pemukul,tongkat,balok,tenis meja,dan lain-lain.Sarana atau alat
sangat penting dalam memberikan motivasi peserta didik dengan sungguh-sungguh dan ahkirnya tujuan
aktivitas dapat tercapai.
Alat-alat
olahraga biasanya dipakai dalam waktu relative pendek, misalnya bola, raket,
jaring, pemukul bola kasti, dan sebagainya. Alat-alat olahraga biasanya tidak
dapat bertahan dalam waktu yang lama, alat akan rusak apabila sering dipakai
dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani. Agar alat dapat bertahan dengan
lama, harus dirawat dengan baik[3].
Sarana maupun
alat merupakan benda yang dibutuhkan dalam pembelajaran olahraga, dan alat
tersebut sangat mudah dibawa sehingga sarana atau alat tersebut sangat praktis
dalam pelaksanaan pembelajaran. Alat olahraga merupakan hal yang mutlak harus
dimiliki sekolah, tanpa ditunjang dengan hal ini pembelajaran pendidikan
jasmani tidak akan dapat berjalan dengan baik.
Dalam proses
pembelajaran pendidikan jasmani apabila didukung dengan sarana yang baik dan
mencukupi, maka anak didik atau siswa bahkan guru akan dapat menggunakan sarana
tersebut dengan baik dan maksimal. Tentunya anak didik atau siswa tersebut akan
merasa senang dan puas dalam memakai sarana yang terdapat di sekolahnya. Dengan
memiliki sarana yang memenuhi standar, maka anak atau siswa akan dapat
mengembangkan keinginannya untuk terus mencoba olahraga yang disenanginya.
Salah satu fungsi alat peraga, yaitu penggunaan alat peraga dalam pengajaran
diutamakan untuk mempertinggi belajar mengajar. Dengan kata lain, menggunakan
alat peraga, hasil belajar yang akan dicapai akan tahan lama diingat oleh
siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.[4]
Penggunaan
sarana yang baik mempunyai peranan penting untuk meningkatkan hasil belajar.
Oleh karena itu, penyediaan sarana pendidikan jasmani harus ideal sesuai dengan
jumlah siswa. Tersedianya sarana pendidikan jasmani yang ideal sesuai dengan
jumlah siswa, maka pembelajaran akan belajar secara efektif dan efisien. Namun
sebaliknya, sarana pendidikan jasmani yang tidak ideal pembelajaran pendidikan
jasmani akan terhambat, kurang efektif, dan banyak waktu yang terbuang.
Prasarana
pendidikan ialah fasilitas yang secara tidak langsung manunjang jalannya proses
pendidikan, seperti halaman, kebun, dan taman. Prasarana pendidikan jasmani
pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat permanen. Kelangsungan proses
belajar mengajar pendidikan jasmani tidak terlepas dari tersedianya prasarana
yang baik dan memadai. Prasarana yang baik dan memadai, maka proses pembelajaran
pendidika jasmani dapat berjalan dengan baik.
Prasarana
olahraga adalah sesuatu yang merupakan penunjang terlaksananya suatu proses
pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani,
prasarana didefinisikan sebagai sesuatu yang mempermudah atau memperlancar
proses. Salahsatu sifat yang dimiliki prasarana jasmani adalah sifatnya
relative permanen atau susah untuk dipindah[5]. Menurut Depdikna dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2001:893) Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses usaha pembangunan proyek dan lain sebagainya.
Prasarana
pendidikan jasmani yang dimaksud dalam pendapat diatas dapat diartikan sebagai
prasarana dengan ukuran standar seperti lapangan maupun gedung olahraga, tetapi
kebanyakan sekolah tidak dapat menyelenggarakan pembelajaran pendidikan jasmani
dengan prasarana standar Sering pembelajaran pendidikan jasamani
diselenggarakan di halaman sekolah, sela-sela bangunan gedung, sebagian dapat
menggunakan prasarana standar yang terdapat di sekitar sekolah namun harus
berbagai dengan sekolah lain maupun masyarakat.
Beberapa syarat yang harus di perhatikan
dalam sarana dan prasarana pendidikan jasmani, yaitu
1. Aman
2.
Mudah dan murah
3.
Menarik
4.
Memacu tuk bergerak
5.
Sesuai dengan kebutuhan
6.
Sesuai dengan tujuan
7.
Tidak mudah rusak dan
8.
Sesuai dengan lingkungan
D.
Pentingnya Sarana dan Prasarana dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani
Kelancaran
pembelajaran pendidikan jasmani tidak terlepas dari ketersedian sarana dan
prasarana yang memadai.Adanya sarana dan prasarana yang memadai akan
mencerminkan kualitas pendidikan,sehinga tujuan pendidikan jasmani akan
tercapai dengan baik.Namun sebaliknya,sarana dan prasrana yang kurang memadai
akan berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan,bahkan kurikulum tidak akan
berjalan dengan baik. Olahraga di sekolah harus diusahakan agar di perlukan
sama dengan hal-hal lain dalam kurikulum,dan harus di sediakan bangsal dan
lapangan olahraga dengan jumlah dan luas yang cukup sehinga memungkinkan pelaksanaan program
olahraga dapat dilakukan dengan penuh oleh setiap murid[6].
Sarana dan
prasarana merupakan salah satu faktor penunjang untuk mencapai hasil belajar
yang optimal.Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani besar sekali
manfaatnya bagi guru dan siswa,sehinga pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.Namun
sebaliknya,sarana dan prasrana yang tidak lengkap atau tidak sesuai dengan
kurikulum akan menyulitkan guru dan siswa sehinga materi tidak dapat
disampaikan pada siswa dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai.
Masih banyak anggapan di
sekolah-sekolah bahwa sarana dan prasarana pendidikan jasmani dianggap kurang
penting dibandingkan sarana dan prasarana pelajaran yang lainnya, seperti
pelajaran Kimia, Biologi, Fisika dan Matematika, sehingga tidak jarang sarana
dan prasarana pendidikan jasmani di sekolah dikesampingkan. Disamping itu juga,
kualitas dan kondisi sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang kurang atau
tidak ideal serta tidak layak masih digunakan dalam pembelajaran, akan
mempengaruhi proses pembelajaran pendidikan jasmani. Peralatan olahraga yang
tidak layak pakai justru menjadi masalah bagi guru dalam mengajar, bahkan dapat
membahayakan siswa. Tetapi sebaliknya, jika jenis-jenis, jumlah, kualitas dam
kondisi sarana dan prasarana pendidikan jasmani lengkap dan memenuhi syarat,
akan membantu guru pendidikan jasmani dalam membangkitkan minat dan motivasi
siswa dalam pelajaran pendidikan jasmani, sehingga membantu keberhasilan tujuan
pendidikan tersebut.
Melengkapi jenis,
jumlah dan kondisi prasarana dan sarana pendidikan jasmani adalah sangat
penting. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang ideal sangat
menunjang terhadap proses belajar mengajar pendidikan jasmani. Peralatan yang
kurang lengkap menyebabkan kerugian pada materi pelajaran, waktu serta tenaga
dalam proses belajar mengajar. Peralatan olahraga yang tidak lengkap juga
menimbulkan kurangnya interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar
mengajar di sekolah, sehingga mengakibatkan prestasi belajar pendidikan jasmani
akan menurun. Kurangnya
sarana dan prasarana di sekolah, maka seorang guru penjaskes di tuntut untuk
berkreatifitas dalam penyampaian materi dengan sarana dan prasarana yang kurang
memenuhi.
Disini
dibutuhkan dan dituntut peran kepala sekolah dan guru-guru terutama guru
olahraga di sekolah dalam penyediaan fasilitas sarana dan prasarana olahraga,
khususnya olahraga yang ada, yaitu : sepak bola, bola voli, bola basket, bulu
tangkis dan lain-lain. Dengan kata lain kegiatan olahraga tidaklah mungkin
berjalan tanpa sarana dan prasarana, seperti halnya lapangan dan perlengkapan
yang sesuai akan dapat memperlancar pendidikan jasmani, yang artinya interaksi
belajar-mengajar dalam pendidikan jasmani akan berjalan lebih lancar bila
sarana dan prasarana mencukupi.
Upaya pengadaan
dan pengembangan sarana dan prasarana olahraga di SD memang bukan hal mudah,
faktor dana merupakan masalah klasik yang sampai sekarang ini sulit dipecahkan,
hal ini dikarenakan subsidi dari pemerintah yang belum mencukupi tentunya, akan
tetapi itulah kondisi yang harus kita terima sambil kita terus memperbaiki apa
yang telah ada. Secara umum sekolah-sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Mesjid
Raya Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh masih memiliki sarana dan prasarana
yang cukup minim, termasuk sarana dan prasarana olahraga. Banyak dijumpai
sekolah-sekolah yang memiliki sarana dan prasarana olahraga yang cukup
memprihatinkan. Ada sekolah yang hanya memiliki halaman sekolah yang berukuran
kecil, sehingga areal untuk dijadikan sebagai tempat prasarana aktivitas
jasmani menjadi kurang. Hal ini tentu akan mengurangi kualitas dan kuantitas
pembelajaran dan pendidikan jasmani di sekolah tersebut.
Diperkotaan
yang padat penduduknya sekarang ini banyak dibangun sekolah yang mempunyai
bangunan permanen dengan areal sempit. Untuk menambah jumlah lokal, bangunan
sekolah dibuat bertingkat namun dengan halaman yang sangat terbatas, sehingga
tidak mencukupi lagi dipakai untuk lapangan olahraga. Untuk keadaan seperti ini,
pihak sekolah harus mengusahakan bagaimana mata pelajaran pendidikan jasmani
tetap berjalan dengan seefektif mungkin. Jadi sarana dan prasarana pendidikan
jasmani tetap diusahakan keberadaannya, walau dengan ukuran yang terbatas.
Untuk cabang olahraga sepak bola dapat digantikan dengan olahraga futsal,
karena sepak bola memerlukan lapangan yang sangat besar. Di sisi lain ada
sekolah yang mempunyai halaman yang luas seperti pada sekolah-sekolah yang
berada dipinggir kota, namun tidak sanggup untuk membangun prasarana olahraga
yang memerlukan dana besar seperti bola basket, futsal, renang, jadi lapangan
tersebut hanya dapat dijadikan prasarana olahraga sepak bola, volli dan
badminton serta sebagian atletik.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa pelajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah harus diusahakan berjalan
seefektif mungkin, walau dengan banyak keterbatasan, karena pendidikan jasmani
merupkan salah satu mata pelajaran pokok yang wajib diajarkan di sekolah-sekolah
khususnya di tingkat Sekolah Dasar. Karena tujuan pendidikan jasmani secara keseluruhan
adalah untuk mengembangkan kemampuan anak dalam aspek-aspek jasmani,
intelektual,emosional,dan moral spiritual.Tujuan itu akan tercapai dengan baik
jika tingkat tersedianya sarana dan prasarana di sekolah sudah memadai.Maka
dengan ini proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dapat berjalan
sesuai dengan tujuan dan harapan.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryobroto, Agus S.2004.Sarana dan prasarana pendidikan
jasmani, (Diktat).Yogyakarta FIK:
UNY
Minarti, Sri.201.Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri.Yogyakarta:
Ar-Ruzz
Wirjosantoso, Ratal.1984.Supervisi Olahraga Pendidikan.Jakarta:
Universitas Indonesia
Sudjana, Nana.2005.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru Algesindo
Soepartono.1999/200.Sarana dan Prasarana Olahraga.DepDikBud
Soekatamsi dan Waryati, Sri.1996.Prasarana dan Sarana Olahraga.Surakarta:
Uns Press
Casino at The Meadows – Casino Near Chicago | MapYRO
BalasHapusView detailed driving directions to Casino at The Meadows, Casino at The Meadows, Casino at The 1xbet korean Meadows, 광명 출장마사지 and other properties. Map / Map 남양주 출장안마 / Map . Find 광주광역 출장마사지 map. 영천 출장샵